Kami adalah pasangan baru yang memutuskan untuk menikah sekitar 3,5 tahun yang lalu. Dan syukur kami sekarang telah memiliki seorang anak perempuan berumur 2,5 tahun. Sebagai sepasang orang tua baru kami dituntut untuk mengerti segala perkembangan yang terjadi pada anak kami.

Terdapat satu masalah yang bisa dikatakan amat sangat mengganggu perhatian kami di dalam tumbuh kembang anak perempuan kami. Masalah itu adalah susahnya buang air besar (BAB) puteri kami. Permasalahan ini muncul pertama kali pada saat anak kami diberi asupan makanan padat pada umur 6 bulan. Anda mungkin bisa membayangkan, bagaimana seorang bayi berumur 6 bulan berusaha mengeluarkan pupnya yang besarnya melebihi lubang anusnya. Betapa paniknya kami menghadapi kejadian tersebut. Si kecil menangis keras sekali menahan sakitnya. Kami pun sebagai orang tua bingung dan panik tidak tahu harus berbuat apa. Tapi untungnya kejadian tersebut hanya berlangsung sekitar 10 menit dan akhirnya puteri kami berhasil mengeluarkan pupnya. Keringat bercucuran di badannya. Darah segar keluar dari lubang anusnya. Mungkin karena besarnya ukuran pup yang ia keluarkan. Kami sendiri heran mengapa seorang bayi berumur 6 bulan bisa mengeluarkan pup dengan ukuran yang begitu besar.

Selepas kejadian tersebut saya melarang istri untuk memberi makanan padat kepada anak kami. Akhirnya anak kami diberi asupan ASI saja. Syukur BABnya bisa kembali normal. Namun menginjak usia 7 bulan terjadi perubahan yang sangat terlihat pada bayi kami. Berat badannya menurun dan terlihat agak kurus. Kalau dilihat dari umurnya seharusnya dia telah diberi makanan padat.  Dan akhirnya karena tidak tega melihat kurusnya anak kami, saya memutuskan untuk mencoba kembali memberi bayi kami makanan padat. Dan bisa ditebak selanjutnya yang terjadi, sulitnya BAB anak kami kembali terjadi. Lalu saya berpikir, apa mungkin penyebabnya ASI ibunya yang tidak baik? Saya lalu mencoba untuk menyetop pemberian ASI kepada bayi kami dan mengalihkannya ke susu kemasan dengan tetap memberi makanan padat kepadanya. Tidak terjadi perubahan, bayi kami masih juga susah BAB.

Pada akhirnya saya memutuskan untuk tetap memberikan makanan padat kepada bayi kami, karena memang seharusnya seumuran dia sudah mendapatkan makanan padat walau berupa bubur. Setiap hari kami selalu resah ketika melihat anak kami berusaha untuk mengeluarkan pupnya. Dengan menangis, berteriak dan peluh bercucuran ia berusaha sampai akhirnya pupnya keluar dan disertai dengan darah segar. Kami lalu pergi ke dokter anak untuk mengkonsultasikan masalah ini. Dokter memberikan obat namun tidak begitu berpengaruh. Penyakit susah BABnya tetap saja terjadi. Sudah beberapa dokter anak kami kunjungi namun tidak satupun bisa memberikan jalan keluar terhadap masalah bayi kami ini.

Ditengah keputusasaan ada kerabat yang menyarankan untuk membeli pencahar untuk anak dengan merek durcolax yang dimasukkan ke dalam anusnya. Kami lalu mencobanya dan ternyata berhasil. Pada saat si bayi terlihat akan BAB, kami dengan segera memasukkan pencahar tersebut ke dalam anusnya. Proses BABnya dapat terjadi dengan cepat. Dia hanya menangis sebentar dan tidak lama kemudian Pupnya yang mungkin lebih besar dari pupnya orang dewasa keluar. Kami sangat senang satu masalah bisa terselesaikan. Namun ditengah kegembiraan kami saya mulai berpikir kembali. Apa nanti anak kami akan selalu ketergantungan obat pencahar setiap ia akan BAB? Apa hal ini akan terjadi untuk selanjutnya? Apa tidak ada efek samping terhadap anak jika diberikan obat pencahar secara terus menerus? Semua pertanyaan tersebut terus bergejolak dalam otak saya dan saya berpikir saya harus mendapatkan jalan keluar yang lain.

Saya mulai mencari di Internet terutama pada paman GOOGLE 🙂 Berbagai situs dan blog saya buka yang saya pikir bisa memberikan solusi terhadap permasalahan anak saya. Dari hasil tersebut berikut adalah beberapa hal yang mungkin bisa dicoba jika anak mengalami susah BAB:

  • Ada situs yang menganjurkan untuk mengurangi takaran susu yang diberikan. Saya lalu coba untuk mengurangi jumlah takaran susu. Untuk botol 120mL yang seharusnya 4 sendok takar saya kurangi menjadi 2 sendok takar. Namun perlakuan ini kurang begitu menunjukkan hasil.
  • Ada situs yang menyarankan mencampur nasi yang akan dibuat dengan agar-agar. Ini bertujuan agar si kecil mendapatkan asupan serat yang cukup. Saya coba dan untuk beberapa kali pertama BABnya dapat berjalan dengan lancar. Namun setelah beberapa kali kesulitan untuk BAB kembali terjadi. Entah dimana permasalahannya saya kurang tahu.
  • Ada blog yang menyarankan untuk memberikan obat yang namanya clorofil yang katanya berasal dari zat hijau daun. Namun dari comment-comment yang masuk ada yang mengatakan berhasil namun ada yang mengatakan tidak. Saya sendiri belum sempat mencoba cara ini karena susah dan mahalnya clorofil tersebut.
  • Ada blog yang menyarankan untuk mencampur susu yang diberikan kepada bayi dengan tepung kanji. Dari comment yang masuk sepertinya meyakinkan lalu saya mencobanya. Perbandingan yang saya lakukan adalah 2 sendok takar susu plus 1 sendok takar tepung kanji untuk ukuran 120ml. Dan seperti kejadian yang sudah-sudah untuk beberapa kali pertama BAB semua berjalan lancar namun kesulitan untuk BAB pada akhirnya kembali terjadi.

Setelah mencoba berbagai macam hal kami merasa frustasi dan putus asa. Tidak satupun usaha yang kami lakukan berhasil membuat anak kami lancar untuk melakukan BAB. Sampai menginjak usia 1,5 tahun kami lalu berusaha mencari pengobatan alternatif berobat ke semacam sensie. Disana setelah didiagnosa sensie tersebut mengatakan bahwa posisi usus anak saya melilit di dalam yang menyebabkan makanan tidak dapat berjalan secara normal ke usus besar. “Kalau ini dibawa ke dokter paling disuruh operasi oleh dokternya”, kata senssei tersebut.  Mendengar penjelasan tersebut sontak saja kami menjadi panik. Tapi dia mengatakan jangan terlalu kawatir, anaknya juga dulu mengalami hal yang serupa dan akhirnya sembuh setelah ia kasi obat ramuannya. Kami pun sedang mendengar hal tersebut. Lalu secara rutin setiap minggu kami pergi ke sensei tersebut untuk memijat perut anak saya agar posisi ususnya yang melilit dapat kembali ke posisinya semula. Selain dengan terapi pijat kami juga diberikan obat herbal. Prosesi ini kami lakukan hampir sekitar 3 bulan namun tetap juga tidak ada perubahan yang berarti pada anak kami. Setiap ia akan BAB dia akan mencari pojok rumah untuk sembunyi sambil menangis, merintih berusaha untuk mengeluarkan pupnya.


Secercah Cahaya Harapan

Saya sudah sangat teramat putus asa. Semua hal sudah kami coba. Malah dokter anak yang terakhir kami kunjungi merujuk anak kami ke dokter spesialis bedah perut. Pikiran saya sudah sangat kacau. Namun ditengah semua masalah tersebut melalui Facebook seorang teman saya menyarankan saya untuk memberikan suplemen dengan nama Vegeblend. Karena berharap untuk mendapatkan perubahan maka saya tetap mencobanya. Awalnya saya campur ke dalam susunya setiap sore hari. Namun karena dicampur Vegeblend susu tersebut berubah warna menjadi hijau dan anak saya menolak untuk meminumnya. Karena ia menolak terpaksa saya akhirnya paksa dia meminumnya langsung dengan sebelumnya saya campur dengan sesendok air putih. Hampir habis Vegeblend satu botol penyakit susah BAB tersebut tetap saja terjadi.

Ditengah keputusasaan, saya churhat kepada teman yang menganjurkan untuk mengkonsumsi Vegeblend tersebut. Lalu dia menganjurkan untuk mengkonsumsi Fruitblend 18Jr yang notabene sebenarnya satu paket dengan Vegeblend yang diproduksi oleh perusahaan yang sama. Fruitblend di pagi hari dan Vegeblend di sore hari. Tapi saya berpikir Vegeblend aja tidak berpengaruh apalagi Fruitblend 18Jr. Ada hampir 2 bulan lamanya setelah churhat tersebut berlalu dan anak saya tetap saja mengalami susah BAB. Dan suatu ketika saya teringat kembali apa yang dianjurkan oleh teman saya tersebut. Saya mulai mencoba untuk memberikan Fruitblend 18Jr kepada anak saya. Dan apa yang terjadi?? Betapa bahagianya saya, keesokan harinya anak saya pup dengan lancar. Dan sampai sekarang sampai ia berusia 2,5 tahun BABnya telah berjalan dengan normal.

Terima kasih saya ucapkan kepada teman yang telah menyarankan suplemen ini dan terima kasih saya ucapkan kepada Fruitblend 18Jr. Semoga pengalaman saya ini bisa memberikan manfaat bagi ibu-ibu atau pun bapak-bapak yang mengalami permasalahan yang serupa.

Salam……